Sekedar Informasi

Rabu, 22 April 2009

Alasan Kenapa Fatwa Golput Haram Lebih Dekat Pada Dosa

Isu ini sudah cukup lama muncul, banyak yang pro, banyak juga yang kontra. Saya sendiri sangat menentang fatwa ini. Alasannya adalah sebagai berikut:


1. Pendapat yang sering saya dengar adalah bahwa golput akan menciderai demokrasi. Akan tetapi bila kita memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan bukankah itu lebih menciderai demokrasi? Dalam demokrasi masyarakat mempuyai hak untuk mengutarakan pendapat dengan bebas, tetapi apakah hal tersebut juga berarti bahwa masyarakat juga WAJIB berpendapat? Bagaimana jika masyarakat tidak mempunyai pendapat? Apakah akan keluar fatwa bahwa tidak berpendapat itu haram?


2. Berbicara mengenai demokrasi, demokrasi seperti apakah yang mampu bertahan di dunia ini? Adakah dari kalian yang berfikir bahwa yang dimaksud dengan demokrasi hanyalah demokrasi pro-Amerika? Dan bahwa kita hanya budak dari Amerika? Jadi, kenapa takut menciderai demokrasi apabila demorasi itu sendiri hanyalah sebuah alat untuk memperbudak kita?


3. Jika dalam pemilu saya tidak mempunyai pilihan, maka tidak memilih itu lebih baik dari pada memilih secara sembarangan. Bila saya memilih secara sembarangan, maka saya menentukan nasib/pilihan tidak didasarkan atas ilmu pengetahuan melainkan atas dasar prasangka-prasangka belaka. Bahkan bisa jadi saya menentukannya dengan cara mengundi. Padahal kedua hal tersebut jelas-jelas dilarang dalam Islam. Larangan menentukan nasib dengan undian dan bertindak berdasarkan prasangka tanpa pengetahuan termuat jelas di dalam Al Quran yang merupakan firmal Allah. Sementara itu fatwa golput haram yang syarat dengan muatan politik itu dikeluarkan oleh manusia.


Jadi, mana peraturan yang akan anda turuti? Yang dari Allah? atau dari manusia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar